PEMBUATAN CIS DAN TRANS-KALIUM
DIOKSALATODIAKUOKROMAT(III)
A.
Tujuan
Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari
pembuatan dan sifat-sifat isomer cis dan
trans-kalium dioksalatodiakuokromat(III).
B.
Landasan
Teori
Senyawa kompleks telah banyak dipelajari dan diteliti melalui suatu
tahapan-tahapan reaksi (mekanisme reaksi) dengan menggunakan ion-ion logam
serta ligan yang berbeda-beda. Ligan memiliki kemampuan sebagai donor pasangan
elektron sehingga dapat dibedakan atas ligan monodentat, bidentat, tridentat
dan polidentat.
Salah satu keistimewaan dari reaksi kompleks adalah reaksi
pergantian ligan melalui efek trans. Reaksi pergantian ligan ini terjadi
dalam kompleks oktahedral dan segi empat. Ligan –ligan yang menyebabkan gugus
yang letaknya trans terhadapnya bersifat labil, dikatakan mempunyai efek
trans yang kuat (Rilyanti, et.
al., 2008).
Isomer adalah molekul atau ion yang mempunyai susunan kimia sama, tetapi
struktur berbeda. Perbedaan struktur biasanya tetap ada di dalam larutan,
isomer dalam senyawa kompleks yang penting ialah isomer geometri dan isomer
optis. Kompleks yang hanya mempunyai isomeri hanya kompleks-kompleks yang
bereaksi sangat lambat atau kompleks yang inert. Ini disebabkan karena kompleks-kompleks
yang bereaksi cepat atau kompleks-kompleks yang labil, sering bereaksi lebih
lanjut membentuk isomer yang stabil.
Isomeri geometri adalah isomeri yang disebabkan oleh perbedaan letak atom
atau gugus di dalam ruang. Isomeri geometri sering disebut juga dengan isomeri
cis–trans. Isomeri ini tidak terdapat pada kompleks dengan struktur linier,
trigonal planar, atau tetrahedral, tetapi umum terdapat pada kompleks planar
segiempat dan oktahedral (Syabatini,
2009).
Campuran kompleks bentuk cisdan
trans dapat dibuat dengan cara mencampur komponene2 non kompleks. Berdasarkan
perbedaan ini kelarutan antara bentuk cis dengan trans maka kedua jenis isomer
itu dapat dipishakan. Trans-dioksalatodiakuokromat (II) klorida dapat
dikristalkan secara pelan-pelan dengan melakukan penguapan larutan yang
mengandung campuran bentuk cis dan trans. Dengan penguapan kesetimbangan cis
<-> trans dapat digeser kekanan kerena kelarutan trans lebih rendah (Zie, 2009).
Logam
transisi memiliki sifat-sifat khas logam, yakni keras, konduktor panas dan
listrik yang baik dan menguap pada suhu tinggi. Walaupun digunakan luas dalam
kehdupan sehari-hari, logam transisi yang biasanya kita jumpai terutama adalah
besi, nikel, tembaga, perak, emas, platina, dan titanium. Namun, senyawa
kompleks molekular, senyawa organologam, dan senyawa padatan seperti oksida,
sulfida, dan halida logam transisi digunakan dalam berbagai riset kimia
anorganik modern (Saito, 2009).
C.
Alat dan
Bahan
1. Alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
·
Timbangan analitik
· Gelas
kimia 50 mL 2 buah
· Batang
pengaduk
· Corong
· Erlenmeyer
250 mL 1 buah
· Pipet
ukur
· Filler
· Pipet
tetes
· Botol
semprot
· Elektromanthle
·
Oven
2. Bahan
yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
· Asam
Oksalat (H2C2O4)
· Kalium
Dikromat (K2Cr2O7)
· Alumunium
foil
· Kertas
saring
· Etanol
· Amonia encer
· Aquadest
D. Prosedur Kerja
1.
Pembuatan Isomer Trans-Kalium
Dioksalatodiakuokromat(III)
|
2.
Pembuatan Isomer Cis-Kalium Dioksalatodiakuokromat(III)
E. Hasil Pengamatan
No
|
Perlakuan
|
Hasil
Pengamatan
|
1
|
Dilarutkan
0,1 gr K2Cr2O7 dilarutkan dengan akuades
|
Larutan
berwarna orange
|
2
|
Larutan
+ 0,3 gram H2C2O4. 2H2O
|
Larutan berwarna coklat kehitaman dan
terbentuk gas
|
3
|
Diuapkan hingga ½ volume awal dan
dibiarkan menguap pada suhu kamar hingga ⅓ nya
|
Larutan berwarna coklat kehitaman
mengental (terbentuk kristal)
|
4
|
Kristal + larutan amonia encer
|
Tidak terbentuk kristal berwarna coklat
(hasil negatif)
|
a. Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat
No
|
Perlakuan
|
Hasil
Pengamatan
|
1
|
0,1 gr K2Cr2O7
+ 0,3 gr H2C2O4.2H2O dicampurkan
sampai berbentuk serbuk
|
K2Cr2O7 à serbuk putih
H2C2O4.2H2O à serbuk orange
|
2
|
Campuran + air dingin
|
Larutan berwarna orange
|
3
|
Ditambah 5 ml etanol dan diaduk hingga
terbentuk endapan
|
Larutan berwarna coklat kehitaman
|
4
|
Ditambah etanol yang baru
|
Larutan tampak keruh
|
5
|
Disaring dan kertas saring dikeringkan
dalam oven
|
Terbentuk kristal berwarna hijau (hasil positif)
|
b.
Pembuatan isomer cis kalium
dioksalatodiakuokromat
c. Uji kemurnian Isomer
No.
|
Perlakuan
|
Hasil
pengamatan
|
1.
|
Sedikit kristal kompleks trans
diletakkan dalam kertas saring + NH3 encer
|
Tidak dihasilkan endapan
dengan warna coklat.
|
2.
|
Sedikit kristal kompleks cis diletakkan
dalam gelas kimia + NH3
encer
|
Dihasilkan endapan dengan
warna hijau tua yang dengan cepat menyebar merata.
|
ü
Reaksi
yang terjadi :
1. Cr2O72- + 3C2O42- +
14H+ 2Cr3+ +
6CO2 + 7H2O
2. Cr3+ + 2C2O42- + 2H2O [Cr(C2O4)2(H2O)2]+
F. Pembahasan
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari
suatu ion logam pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan
elektron bebasnya kepada ion logam pusat.
Donasi pasangan elektron ligan kepada ion logam pusat menghasilkan
ikatan kovalen koordinasi sehingga senyawa kompleks juga disebut senyawa
koordinasi. Senyawa-senyawa kompleks
memiliki bilangan koordinasi dan struktur bermacam-macam. Mulai dari bilangan koordinasi dua sampai
delapan dengan struktur linear, tetrahedral, segiempat planar, trigonal
bipiramidal dan oktahedral. Namun
kenyataan menunjukkan bilangan koordinasi yang banyak dijumpai adalah enam
dengan struktur pada umumnya oktahedral.
Ion kompleks dalam larutan terbentuk secara bertahap. Pembentukan kompleks oktahedral satu ion
logam dalam pelarut air dengan suatu ligan berlangsung melalui mekanisme reaksi
substitusi. Reaksi substitusi ion logam dengan masing-masing ligan
monodentat, bidentat atau tridentat berturut-turut terdiri dari enam, tiga dan
dua tahap.
Pada percobaan ini, dilakukan
pembuatan isomer cis dan trans dari senyawa kompleks kalium
dioksalatodiakuokromat (III) K[Cr(C2O4)2(H2O)2].
Isomer Cis adalah isomer geometri dimana 2 senyawa atau lebih terletak
berdampingan sedangkan isomer trans terletak bersebrangan . Kedua jenis
pembuatan senyawa ini memiliki perbedaan hanya pada tehniknya saja yaitu proses
pembuatan cis senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat (III) ditambahkan
air dingin sedangkan pada pembuatan trans senyawa kompleks kalium
dioksalatodiakuokromat (III) ditambahkan air panas. Tetapi pada dasarnya
pembuatan kedua senyawa yang berbeda isomer ini adalah sama yaitu sama-sama
mereaksikan kalium kromat dan asam oksalat serta ditambahkan aquades. Penambahan akuades ini bertujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi antara
reaktan.
Struktur
dari cis dioksalatodiakuokromat (III) yaitu :
Struktur
dari trans dioksalatodiakuokromat (III) yaitu :
Pada saat penambahan air maka dikromat akan
teroksidasi menjadi Cr3+, sesuai dengan reaksi berikut :
Cr2O72- + 14H+ +
6e → 2Cr3+ + 7H2O
Selanjutnya ditambahkan asam
oksalat (H2C2O4) sehingga akan terjadi reaksi
yang ditandai dengan terbentuk gelembung-gelembung pada permukaan larutan.
Sambil menunggu terjadi reaksi gelas kimia ditutup dengan gelas arloji, hal ini
agar untuk mencegah keluarnya kalor yang berasal dari akuades panas. Hal tersebut sesuai dengan reaksi
berikut ini :
Cr3+ + 2 C2O42- + 2 H2O →
[Cr(C2O4)2 (H2O)2]-
4H2C2O4.2H2O
+ K2Cr2O7 → 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2]
Endapan yang terbentuk berwarna coklat
kehitaman yang selanjutnya direkristalisasi dengan etanol dan selanjutnya
endapan. Penambahan etanol ini bertujuan untuk
memadatkan seluruh endapan yang terbentuk hingga terbentuk endapan yang
berwarna hitam yang lebih padat Pada pembuatan cis dan trans senyawa kompleks dioksalatodiakuokromat (III)
endapan yang diperoleh berwarna coklat kehitaman.
Setelah mendapatkan endapan
hitam tersebut maka dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah senyawa yang
dihasilkan merupakan senyawa cis ataupun trans kalium dioksalatodiaquokromat
(II). Proses pengujiannya adalah dengan menambahkan amoniak encer. Untuk
endapan trans senyawa kompleks dioksalatodiakuokromat
(III) ditetesi dengan amoniak encer akan berwarna coklat. Tetapi dalam percobaan ini tidak terbentuk endapan. Ini menandakan bahwa uji ini negatif . sedangkan untuk
endapan cis senyawa kompleks dioksalatodiakuokromat (III) ditetesi amoniak
encer warna endapan tetap berwarna hijau . untuk percobaan
ini menghasilkan uji positif.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan disimpulkan bahwa
senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat (III) dapat dibuat dengan
mereaksikan antara kalium dikromat dengan asam oksalat yang dapat diuji dengan
amonia encer di mana pada reaksi dalam keadaan panas menghasilkan isomer trans
sedangkan reaksi dalam keadaan dingin menghasilkan isomer cis.
DAFTAR PUSTAKA
Rilyanti, 2008, “Sintesis
Senyawa KompleksCis-[Co(BiPI)2(CN)2]
dan Uji Interaksinyadengan Gas NO2 MenggunakanMetodaSpektrofotometriUV-VIS
dan IR”,JurnalSenyawa Kompleks. 552-553.
Saito, T., 2009, Struktur Kompleks Logam, http://www.chem-is-try.org. Diakses tanggal 2 Juni 2010.
Syabatini, A., 2009, PembuatanCis
dan Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat, http://annisanfushie.wordpress.com, Diakses tanggal 2 Juni 2010.
Zie, 2009, Pembuatan Cis Dan Trans Kalium
Dioksalatodiakuokromat. http://harmudzie-kim.blogspot.com, Diakses tanggal 2 Juni 2010.
Annisanfushie's Weblog Chemistry is My Live and I Will Becoming Chemist
PEMBUATAN CIS DAN TRANS
KALIUM DIOKSALATODIAKUOKROMAT
MAKING OF CIS AND TRANS POTASSIUM DIOKSALATODIAKUOKROMAT
ANNISA SYABATINI
JIB107032
KELOMPOK 1
PENDAHULUAN
Stereokimia adalah studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga dimensi,
yakni bagaimana atom-atom dalam sebuah molekul ditata dalam ruangan satu
relatif terhadap yang lain. Isomer geometri ialah bagaimana ketegaran (rigidity)
dalam molekul dapat mengakibatkan isomeri. Dua gugus yang terletak pada satu sisi ikatan pi
disebut cis (latin, “pada sisi yang sama”). Gugus-gugus yang terletak
pada sisi-sisi yang berlawanan disebut trans (latin, “berseberangan”) [1].
Asam lemak tidak jenuh (memiliki ikatan
rangkap) yang terdapat di dalam minyak dapat berada dalam dua bentuk yakni
isomer cis dan trans. Asam lemak tak jenuh alami biasanya berada sebagai asam
lemak cis, hanya sedikit bentuk trans. Jumlah asam lemak trans (trans fatty
acids = TFA) dapat meningkat di dalam makanan berlemak terutama margarin akibat
dari proses pengolahan yang diterapkan seperti hidrogenasi, pemanasan pada suhu
tinggi [2].
Isomer adalah molekul atau ion yang
mempunyai susunan kimia sama, tetapi struktur berbeda. Perbedaan struktur
biasanya tetap ada di dalam larutan, isomer dalam senyawa kompleks yang penting
ialah isomer geometri dan isomer optis. Kompleks yang hanya mempunyai isomeri
hanya kompleks-kompleks yang bereaksi sangat lambat atau kompleks yang inert.
Ini disebabkan karena kompleks-kompleks yang bereaksi cepat atau
kompleks-kompleks yang labil, sering bereaksi lebih lanjut membentuk isomer
yang stabil [3].
Isomeri geometri adalah isomeri yang
disebabkan oleh perbedaan letak atom atau gugus di dalam ruang. Isomeri
geometri sering disebut juga dengan isomeri cis–trans. Isomeri ini tidak
terdapat pada kompleks dengan struktur linier, trigonal planar, atau
tetrahedral, tetapi umum terdapat pada kompleks planar segiempat dan oktahedral
[3].
Struktur Kompleks Logam
Kata Kunci: atom pusat, bilangan
koordinasi, kimia
logam transisi blok d, ligan, ligan khelat, ligan monodentat,
ligan
polidentat, Logam
transisi, logam
transisi awal, senyawa kompleks,
struktur
kompleks logam, unsur-unsur
transisi
Ditulis oleh Taro
Saito pada 22-11-2009
Logam transisi memiliki sifat-sifat khas logam, yakni keras, konduktor panas
dan listrik yang baik dan menguap pada suhu tinggi. Walaupun digunakan luas
dalam kehdupan sehari-hari, logam transisi yang biasanya kita jumpai terutama
adalah besi, nikel, tembaga, perak, emas, platina, dan titanium. Namun, senyawa
kompleks molekular, senyawa organologam, dan senyawa padatan seperti oksida,
sulfida, dan halida logam transisi digunakan dalam berbagai riset kimia
anorganik modern.Unsur-unsur transisi adalah unsur logam yang memiliki kulit elektron d atau f yang tidak penuh dalam keadaan netral atau kation. Unsur transisi terdiri atas 56 dari 103 unsur. Logam-logam transisi diklasifikasikan dalam blok d, yang terdiri dari unsur-unsur 3d dari Sc sampai Cu, 4d dari Y ke Ag, dan 5d dari Hf sampai Au, dan blok f, yang terdiri dari unsur lantanoid dari La sampai Lu dan aktinoid dari Ac sampai Lr. Kimia unsur blok d dan blok f sangat berbeda.
Bab ini mendeskripsikan sifat dan kimia logam transisi blok d.
TUNTUNG PANDANG
Rabu, 02 Desember 2009
PEROBAAN V
PEMBUATAN CIS DAN TRANS KALIUM
DIOKSALATODIAKUOKROMAT
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari pembuatan dan
sifat-sifat isomer cis dan trans dari garam kompleks kalium
dioksalatodiakuokromat (III).
Tingkat kekeuatan trans
Urutan kira-kira dari pengaruh trans yang makin naik adalah: H2O,
OH-, NH3 <>-, Br- < , I-,
NO2-, PR3,<<>2H4, CN-,
CO
Campuran kompleks bentuk cisdan trans dapat dibuat dengan cara mencampur
komponene2 non kompleks. Berdasarkan perbedaan ini kelarutan antara bentuk cis
dengan trans maka kedua jenis isomer itu dapat dipishakan.
Trans-dioksalatodiakuokromat (II) klorida dapat dikristalkan secara pelan-pelan
dengan melakukan penguapan larutan yang mengandung campuran bentuk cis dan
trans. Dengan penguapan kesetimbangan cis <-> trans dapat digeser kekanan
kerena kelarutan trans lebih rendah
Efek trans
Hasil reaksi penggantian ligan pada kompleks platina bujur sangkar
menunjukaan bahwa ligan-ligan tertentu dapat melanilkan gugus/ ligan lainnya
yang berada posisi trans dengan ligan pengganti tersebut. Ligan yang telah
dilebilkan itu kemudian diganti dengannligan yang datang berikutnya
Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat(III)
4H2C2O4.2H2O
+ K2Cr2O7 → 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2]
Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat dapat dilakukan dengan
dilarutkan 3 gram asam oksalat dihidrat, asam oksalat dihidrat adalah asam
oksalat yang mempunyai dua buah molekul air dan mempunyai rumus molekul H2C2O4.2H2O
dan asam oksalat dihidrat yang dilarutkan memberikan larutan yang berwarna
putih, di sisi lain kita juga membuat larutan kalium dikromat dengan cara
melarutkan 1 gram kalium dikromat dengan sesedikit mungkin akuades panas
Pembuatan isomer
cis kalium dioksalatodiakuokromat(III)
4 H2C2O4.2H2O + K2Cr2O7
→ 2 K[Cr(C2O4)2(H2O)2]
Pembuatan cis kalium dioksalatodiakuokromat (III) dilakukan dengan
mereaksikan 3 gram kristal asam oksalat dihidrat dengan 1 gram kristal kalium
dikromat dalam cawan pemanasan yang selanjutnya ditetesi dengan 1 tetes akuades
dan ditutup cawan tersebut dengan gelas arloji selama reaksi berlangsung.
Kedua jenis kristal higroskopis yang diberi setetes akuades tersebut
meleleh dan berubah menjadi larutan yang berwarna hitam secara perlahan-lahan. Setelah semua
kristal habis bereaksi dengan akuades kemudian ditambahkan 5 ml larutan etanol.